Terkini

Penggunaan E-Katalog Versi Lama di Majalengka Tuai Sorotan, Masih Pakai Pengkondisian



Majalengka, cyberSBI– Polemik lelang proyek APBD di sejumlah dinas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka diduga kuat dikendalikan oleh seorang pengusaha yang berperan sebagai “dalang” dalam pengondisian proyek. Oknum ini disebut-sebut mampu mengatur kontraktor yang akan memenangkan tender di internal Majalengka.

 

Dugaan monopoli tersebut menuai kontroversi, terlebih karena proses lelang masih menggunakan E-Katalog versi 5. Padahal, versi ini telah resmi ditutup oleh LKPP sejak 31 Juli 2025. Seharusnya, sistem sudah beralih ke E-Katalog versi 6 dengan mekanisme E-Purchasing mini kompetisi, agar semua penyedia jasa memiliki kesempatan yang sama.

 

“Pemerintah Kabupaten Majalengka benar-benar telah dikuasai mafia proyek yang berlindung di balik kekuasaan bupati,” tegas Saeful Yunus, SE.MM saat menyampaikan keterangannya, Kamis (21/08/2025).

 

Ia menilai, penggunaan sistem lama membuat banyak paket pekerjaan diamankan secara sepihak oleh pejabat pembuat komitmen (PPK). Alhasil, kontraktor lain tidak bisa mengetahui maupun ikut mengakses tender tersebut. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan sekaligus kegaduhan di kalangan kontraktor lokal.

 

Lebih jauh, Saeful menduga proyek-proyek yang telah “dikondisikan” rawan dikerjakan secara asal-asalan oleh kontraktor yang sudah diatur sebelumnya. Ia menyebut mayoritas kegiatan APBD 2025 kini dikuasai kelompok tertentu yang dekat dengan penguasa.

 

“Jika Pemkab tetap memakai sistem lama (versi 5) dan mengabaikan aturan baru (versi 6), maka tunggulah kehancuran. Hasil proyek dikhawatirkan tidak akan sesuai petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksanaan,” pungkasnya.(*)

 

Share on Google Plus

About Redaksi

    Blogger Comment
    Facebook Comment