Terkini

Bupati Majalengka dan Kepala PBJ Diduga Lemah Awasi Pemilihan Pelaksana Proyek, Hanya Pilih Kelompok Tertentu



Majalengka, cyberSBI – Aktivis LSM Anti Korupsi, Saeful Yunus, SE., MM., menekankan bahwa dirinya tidak menuding adanya pengendalian proyek APBD oleh kelompok tertentu, campur tangan pengusaha, atau sikap diam Bupati. Ia menilai masalah inti justru terletak pada kenyataan bahwa satu CV bisa menggarap hingga tujuh proyek sekaligus, sementara banyak perusahaan lain tidak mendapat kesempatan serupa—baik melalui mekanisme lelang terbuka maupun penunjukan langsung.

“Padahal banyak perusahaan lain yang layak dan siap bermitra dengan pemerintah. Walaupun prosedur pengadaan disebut sesuai aturan, praktik di lapangan tetap menimbulkan tanda tanya,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Saeful menilai lemahnya pengawasan Bupati dan Kepala PBJ membuat situasi timpang ini terus berulang. Ia juga menyesalkan kurangnya keterbukaan informasi publik, sebab media yang mencoba meminta konfirmasi justru mendapat ancaman dari pihak pelaksana proyek.

Terkait sistem pengadaan, Saeful menjelaskan bahwa e-katalog versi 6 jauh lebih transparan dibanding versi 5. Pada versi terbaru, alur pembayaran sudah terintegrasi, tata kelola lebih sederhana, tersedia fitur mini kompetisi, serta pelacakan progres pengadaan yang detail dan terkoneksi dengan sistem keuangan negara. Sementara itu, versi 5 dinilai masih manual, berbelit, dan minim keterbukaan.

Ia pun mengkritik pernyataan seorang oknum Inspektorat yang dianggap menyeret ranah pribadi ke urusan proyek APBD. “Itu tidak pantas dan tidak profesional. Tugas Inspektorat adalah mengawasi, menelusuri, dan memanggil pejabat yang diduga memberi keterangan palsu, bukan malah berkomentar keluar konteks,” tegasnya.

Menurut Saeful, semua pernyataan yang ia sampaikan selalu berdasarkan bukti. Ia mengungkap ada satu CV yang mengerjakan lebih dari lima proyek, bahkan mencapai delapan paket pekerjaan. “Tidak masuk akal perusahaan sekelas CV bisa menguasai proyek sebanyak itu tanpa ada pengkondisian. Semua datanya ada di kami,” jelasnya.

Saeful juga menduga ada kepentingan tertentu di balik sikap oknum Inspektorat yang terkesan membela pengusaha. “Pernyataannya tidak nyambung, seperti orang kehilangan kendali, dan keluar jalur,” pungkasnya.

Share on Google Plus

About Redaksi

    Blogger Comment
    Facebook Comment